Aku ini bodoh, aku tahu.
Kamu sudah berulang kali mengatakannya.
Nadamu, ekspresimu, tatapanmu begitu terlukis dipikiranku,
Sampai aku hafal bagaimana kamu mengatakannya.
Aku terlalu memikirkanmu,
bahkan waktu terkadang tak bisa menghentikanku
Aku terlalu memikirkan
bagaimana aku bisa lebih tau tentangmu.
Karena itu kamu berkata aku bodoh, kan?
Setahuku,
sebuah lukisan tidak akan sama indahnya jika dilukiskan dua kali
Lalu jelaskan,
Mengapa pikiranku terus menerus melukismu ....
Dan kamu tetap sama indahnya?
Kini, aku sedang menuju jalan dimana aku akan menjadi kenanganmu.
Sedih memang, seperti rasa kesepian sudah bersiap menyapaku.
Terlebih, saat aku melihat kamu sedang serius mengamati dia.
Dia yang diujung sana, melihatmu dengan teliti.
Indah ya, kalian saling mengamati satu sama lain ....
Hey kamu ..
Sebelum aku menjadi kenanganmu,
Boleh kan aku lebih dalam mengenalmu?
Boleh kan aku menyentuh wajah tersenyummu?
Boleh kan aku melihat tatapan hangat itu?
Hey kamu ...
Dengan emosiku yang sudah mencair dengan air mata ini ..
Sudah ku putuskan,
Aku akan menerima semua masa lalu itu.
Dan aku percaya, kita akan bersama lagi.
Membuat kenangan bersama lagi.
Ingat ya, harapan ini takkan pernah berakhir.
Tuesday, August 20, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment