Hey 300 detik :’)
Disclaimer : TogeHattori
Hey, aku hanya ingin
tahu, apa ia mengingatnya? Saat ia tetap terus tersenyum saat mendengar
ceritaku? Mendengarkan semua cerita bodohku? Bahkan ia tetap berada disisiku
saat aku tertawa dengan kerasnya dan menangis dengan ironisnya.
Bagian terindah saat
hidupku ialah berada disisinya
Aku ingat, saat musim
semi datang karena hujan turun dan kemudian musim panas berakhir hingga
akhirnya musim gugur tiba, dia tetap ada disisiku.
***
Haah .. hah.. hah .. Maaf, aku telat. Tapi, aku
ingin menyampaikan sesuatu sebelum kau pergi.
Ia tersenyum sangat
manis saat itu, senyum yang tak terlupakan. Ia memerhatikan tingkahku saat aku
terlalu berlebihan dengan keterlambattanku.
Iya, tak apa. Apa yang ingin kau sampaikan,
Sha-chan?
Nafas yang ku tarik
kali ini cukup panjang, aku bersiap sekarang, akan ku sampaikan semua. Ia
kembali tersenyum padaku karena semua tingkahku. Kemudian, ia membalikkan
badannya, menyusuri jalan menuju mesin penjual minuman otomatis. Dan, ia
menyodorkan minuman jeruk kesukaanku sambil mengajakku ke tempat bermain atau
sebut saja taman di komplek perumahanku.
Kenapa serius sekali, ini untukmu, ayo ke taman
Itu yang dikatakannya,
dengan senyum manis yang biasa ku dapat, yang esok harinya nanti takkan bisa ku
raih lagi. Dia, terbang menuju pulau yang takkan didatangi oleh orang
berekonomi cukup sepertiku.
Ia mendorongku maju
mendahuluinya, menyebrangi jalan yang sepi ditengah gelapnya malam hingga
sekilas cahaya datang begitu cepat dibelakangku, membawanya … ya, membawa dia
yang ku panggil Ryuta-kun disetiap kesempatanku. Aku masih bisa memaafkan
diriku jika cahaya itu hanya membawa pergi raganya. Hanya saja, cahaya itu
membawa pergi jiwa dari Ryuta, cahaya dari lampu depan mobil itu.
Well, apa yang ingin kau sampaikan?
Aku tak mengerti apa
yang ia pikirkan, tidak ia merasakan kesakitan?
Ryu……
Aku hanya memanggilnya
dengan nada khawatir.
Cepat sampaikan sebelum aku benar – benar pergi
Kali ini ia benar –
benar menunjukkanku senyum yang tidak biasa, senyum yang menggambarkan permohonan
dan kesakitan. Oh, aku tau aku tak akan bisa menyampaikan semua.
Cepatlah. Menurutku, aku hanya mempunyai 300 detik
terakhir untukmu.
Senyumnya kali ini
berubah. Lebih dingin.
Ya, mulai sekarang, aku
akan mengatakan semua dalam 300 detik.
Ryuta, aku harap kamu masih ingat ..
Saat kamu selalu mendengarkan ceritaku, sekonyol apapun itu.
Saat kamu selalu mendengarkan ceritaku, sekonyol apapun itu.
Ketika angin musim semi datang
menghampiri kita diikuti dengan turunnya hujan …
lalu musim panas pun berakhir, dan musim gugur pun tiba .. semua karena perputaran musim
Semua terasa indah karena kamu selalu disampingku.
Seperti bunga yang tumbuh mekar dihatiku
lalu musim panas pun berakhir, dan musim gugur pun tiba .. semua karena perputaran musim
Semua terasa indah karena kamu selalu disampingku.
Seperti bunga yang tumbuh mekar dihatiku
60 detik
berlalu, dan Ryuta masih tersenyum memandangku.
Haha, Hey, aku rasa saat hari esok
tiba ..
Haah, aku takkan pernah melihatmu lagi. Benar kan?
Haah, aku takkan pernah melihatmu lagi. Benar kan?
Aku tetap memaksakan diri untuk tertawa, mencoba menghibur
Ryuta ditengah sakitnya.
Kemarin, saat ku tahu hari ini kau
akan pergi ..
Aku kembali mengingat senyummu, yang menjadi ciri khasmu ..
Mengingatmu sampai membuatku tak bisa tertidur .. jadi aku melihat langit mendung sendu ..
Ah, mungkin jika kita tak pernah bertemu, saat ini tak mungkin sesakit ini ..
Tapi aku tak menyalahkanmu.
Aku kembali mengingat senyummu, yang menjadi ciri khasmu ..
Mengingatmu sampai membuatku tak bisa tertidur .. jadi aku melihat langit mendung sendu ..
Ah, mungkin jika kita tak pernah bertemu, saat ini tak mungkin sesakit ini ..
Tapi aku tak menyalahkanmu.
180 detik
berlalu, aku begitu sedih ketika aku sadar waktuku hanya 120 detik melihat
Ryuta dengan senyumnya di dunia ini.
Akankah tanganmu dan hangatmu pergi
kesuatu tempat yang tak dapat ku raih?
Aku ingin kita berdua mengambil nafas bersama disuatu tempat di sudut bumi ini ..
Aku hanya tau kita takkan menjadi satu.
Aku ingin kita berdua mengambil nafas bersama disuatu tempat di sudut bumi ini ..
Aku hanya tau kita takkan menjadi satu.
Aku masih bisa mengingat semua,
disaat aku tertawa dan menangis
Semuanya berlalu didepan mataku seperti baru saja terjadi kemarin
Aku tak peduli dengan kata orang ..
Tapi perlu kau tau, semua kenangan ini sudah menjadi hartaku sendiri yang tak boleh dibagi ..
Semuanya berlalu didepan mataku seperti baru saja terjadi kemarin
Aku tak peduli dengan kata orang ..
Tapi perlu kau tau, semua kenangan ini sudah menjadi hartaku sendiri yang tak boleh dibagi ..
240 detik
terlewati dan aku pikir mata Ryuta sudah tak jelas melihatku ..
Biarkan perasaan kita menyatu,
selalu dan selamanya
Maka, jika kamu menghilang ke suatu tempat nanti..
Jika kamu tersenyum padaku lagi sebelum kamu pergi ...
Aku yakin bahwa itu yang aku butuhkan untuk menjadi baik – baik saja
Maka, jika kamu menghilang ke suatu tempat nanti..
Jika kamu tersenyum padaku lagi sebelum kamu pergi ...
Aku yakin bahwa itu yang aku butuhkan untuk menjadi baik – baik saja
Ketika
kalimat demi kalimat ini terucap, aku harap Ryuta masih mampu untuk mendengarku
lebih jelas …
Genggam ..
Genggam tanganku, Ryuta
Peluklah aku ..
Karena, aku mencintaimu..
Genggam tanganku, Ryuta
Peluklah aku ..
Karena, aku mencintaimu..
Hal yang
tak dapat ku sangka adalah, Ryuta masih memiliki sedikit tenaga untuk menarikku
dengan lemah, menarikku yang duduk bersimpuh di sampingnya yang terbaring,
menarikku menuju badannya dan memelukku.
Hey, aku mencintaimu.
Satu kalimat balasan Ryuta sebelum ia memberiku kecupan di bibirku.
Aku tetap membiarkan bibir kami bersentuhan hingga Ryuta melemas dan tak terdengar deru nafasnya yang tadinya sangat lemah. Ya, aku tahu, Ryuta telah pergi …
Hey, aku mencintaimu.
Satu kalimat balasan Ryuta sebelum ia memberiku kecupan di bibirku.
Aku tetap membiarkan bibir kami bersentuhan hingga Ryuta melemas dan tak terdengar deru nafasnya yang tadinya sangat lemah. Ya, aku tahu, Ryuta telah pergi …
Hey, terimakasih, maafkan aku,
beristirahatlah ..
Dengan
airmata yang baru berani ku keluarkan, aku berusaha membawa Ryuta menuju ujung
jalan ini …
Rise
and
Shine
TogeHattori
0 comments:
Post a Comment