Halo kamu,
Aku sangat benci mengingat senyummu. Aku
benci menyadari bahwa aku masih jatuh cinta dengan senyum itu. Aku benci
mengingat setiap lekuk wajahmu, mata sipitmu, alismu yang menyatu, dan bibir tebalmu
yang masih saja membuatku enggan berpaling. Aku benci menerima kenyataan bahwa
hari ini dan mungkin nanti, aku tidak lagi punya kesempatan untuk memandangimu.