Saturday, September 5, 2015

Tutorial - How to Repair your Wig

Hai guys,
Well, aku update setelah sekian lamanya. Kali ini bukan tulisan galau, curcol atau apalah itu. Kali ini tulisan yang bagi aku, cukup bermanfaat, haha.

Cerita sedikit ya, jadi beberapa waktu lalu aku beli wig Hatsune Miku, second. Kalian tau harganya berapa? IDR 80K guys, 80K! Dengan base+2clip on supernya itu haha.

Tapi..... ada harga, ada kualitas dong ya. Apa sih yang kamu harapkan dari wig Miku 80K? Haha, jadi kondisi wignya itu superrrrrrr kusut dan bau apek DX



Jadi akhirnya aku memutuskan untuk repair deh, check this out ya! ^^


Alat :
1. Sisir wig. (Kalau tidak ada bisa pakai sisir biasa yang bergigi jarang ya)
2. Conditioner (Terserah mau pakai merk apapun, aku pakainya pantene)

3. Catok (karena aku gak punya catok, aku pakai setrika)
4. Air Panas

Cara kerja

1. Basahi wig kusutmu dengan air panas, kemudian segeralah siram lagi dengan air dingin.

Tujuan disiram air panas untuk mempermudah kamu dalam menyisir wig pada bagian kusutnya. Kalau air dinginnya supaya wig kamu ga rusak karna terlalu lama kena panas



2. Oleskan conditioner secukupnya. 
Jangan terlalu banyak, karena itu dapat menyebabkan wig kamu lengket.




diolesnya, kayak pakai conditioner di rambut kita ya. Jadi semuanya kena gitu haha, terus disisir deh >...<


Hmm... pas nyisirinnya dari bawah ya dan jangan terlalu kasar ya biar wignya gak rusak.. Sisirnya dikit - dikit aja jangan langsung banyak biar gampang. Kalau wignya pas disisirin pada rontok, tenang ja. Wig kamu baik baik aja kok ahaha. Emang hal biasa wig rontok banyak pas lagi di repair :p
tadi sampah rontokan wig sampai satu plastik hypermart
Satu lagi, harus sabar ya dan juga mood kamu lagi bagus saat repair, hahahaaaa  >...<



Yap, kira kira seperti itu bedanya saat selesai disisir dan sebelum disisir yah >w< Kelihatan kan bedanya?
Btw aku pindah tempat dari kamar mandi, karena gamau injak air lama lama hahaha...

3. Setelah disisir, keringkan wig kamu. 
Cara mengeringkannya jangan dijemur ya. Melainkan di angin-anginkan, misalnya taruh di depan kipas seperti ini, haha :p

Atau bisa aja di gantung dan tunggu kering :3

4. Setelah kering, catok wig mu sembari disisir.
Kalau kamu tidak punya catok seperti saya, kamu bisa ganti pakai setrika kok ~ Tapi ingat ya, diatur panasnya. Jangan sampai terlalu panas. Aku pakai se-ukuran wol.
Buat apa sih di catok?
Agar bagian bagian wig kamu yang mengembang setelah di cuci dan disisir bisa menjadi lebih rapi >w<
Jangan lupa ya, setelah disetrika, langsung disisir biar rapi ^^ Cara setrikanya juga sama seperti nyisir, sedikit sedikit, jangan langsung banyak :3
Yey! Lihat ga bedanya sesudah dan sebelum disetrika/dicatok? XD

Yup, selesai deh~ Selamat mencoba yaaaa
P.s : karena bau apek, saat sudah rapi dan mulus, aku semprotin(?) lucido-sejenis vitamin rambut yang biasa aku pakai- bisa diganti dengan parfum kok haha :3

Kalau ada yang masih bingung, atau bahasanya kurang dimengerti, tanya tanya aja di kolom komentar atau bisa add id line aku ya (sayukiyuno)

Thanks for reading~

With love,
Sayukiyuno

Tuesday, July 21, 2015

Rasanya jadi Aku

Dear kamu,
Kamu pernah menjadi bagian dari hari - hariku. Setiap malam, sebelum tidur, aku selalu menghabiskan waktu beberapa menit untuk membaca ulang chat yang kamu kirim hari itu. Candamu, kecupan dalam bentuk teks, sapaanmu, ucapan "aku sayang kamu", kerinduanmu selalu membuatku tersnyum diam - diam tanpa sadar. Perasaan ini sangat dalam, dan aku yakin kamu tahu..

Aku pernah mendengar, jatuh cinta itu merupakan perasaan yang ada karena melalui banyak proses yang panjang. Itu manusiawi dan umum. Tapi nyatanya? Itu tak terjadi padaku. Sejak pertama kali aku mulai bercerita padamu, aku menaruh banyak harap padamu. Aku mulai menyukaimu, dan berharap hubungan kita lebih dari sebatas teman.

Aku terlalu penasaran akan rasa kosong yang mulai hilang ketika membaca chat ringanmu, sapaan pagi-mu yang terlebih dulu, bahagianya aku.......dulu.

Kamu membahagiakan ku kok, kamu membalas harapanku, dengan menyatakan perasaan padaku lewat setangkai mawar putih dan kata - kata tak beraturan.
Kamu membahagiakan ku kok, kamu membiarkanku memelukmu ketika kita satu motor bersama.
Kamu membahagiakan ku kok, saat kamu membiarkanku mengenal orang tua mu.
Kamu membahagiakan ku kok, dengan semua hal sederhana yang kamu lakukan....

Aku bahagia... dulu.

Kamu, mungkin kamu tak peduli denganku sekarang. Dengan segala perasaan aneh yang ada di dadaku saat ini. Kamu, orang yang dulu sangat ku nantikan tiap harinya, yang selalu ku jaga perasaannya. Dan apa kamu tau rasanya jadi aku? Sejak awal aku menyukaimu, aku hanya ingin melihatmu bahagia. Senyummu selalu membuatku teduh tiap harinya, dan aku selalu ingin menjadi alasan tersenyumu. Dulu....

Ya, aku tau, semuanya telah berakhir, kamu meninggalkanku dan aku telah berhenti berjuang. Aku tahu diri, aku tak pantas berada disampingmu. Sudah ada dia, kekasih baru mu. Yang tampaknya jauh lebih baik dibanding aku, tentu saja.

Setelah semua itu, pernahkah kamu berpikir rasanya jadi aku? Aku yang terbiasa dengan chat-mu harus (terpaksa) mengalah karena kamu lebih memilih sibuk dengan kekasih barumu. Aku memahami. Aku selalu mencoba memahami. Setiap hari. Setiap waktu. Aku berusaha menyakini diriku sendiri bahwa semuanya telah berakhir dan tidak boleh berharap terlampau jauh.

Kamu, jika aku bisa memutar waktu, aku akan meminta Tuhan untuk menghentikan perkenalan kita. Aku tak ingin membaca chat manismu, aku tak ingin mendengar suaramu dalam telepon, aku tak ingin menikmati nyanyianmu di setiap voice note yang kamu kirim.... aku tak ingin hal - hal manis terjadi padaku melalui kamu, jika pada akhirnya kamu menghempaskanku sekeji ini..

Kalau kamu ingin tahu perasaanku, aku tak bisa mendeskripsikannya dengan kosa kata yang ku miliki. Perasaanku tak akan tersentuh lagi hanya dengan kata kata manis dan bualan. Aku lelah, kamu paham? belum. Kamu peduli padaku? Sejak kapan aku dimatamu dan bertahan di hatimu? Tentu saja, aku tak pernah ada.

Setiap hari, setiap waktu, dan setiap aku melihatmu dengannya, aku selalu berkata dalam hati "Aku kuat. Ini semua baik baik saja. Ya, aku baik - baik saja". Dan aku selalu berharap semuanya akan menghilang seiring berjalannya waktu. Aku bermimpi bahwa perasaanku padamu akan menghilang, luka ini akan secepatnya kering, dan tak ada lagi penyebabku bersedih seperti sekarang ini. Sampai kapan aku harus mencoba?

Asal kamu tahu, untuk sementara ini saja, aku tak cukup kuat melihatmu menggenggam jemarinya. Sulit bagiku menerima kenyataan bahwa kamu yang begitu aku cintai memilih pergi dengan yang lain. Tak mudah bagi ku untuk meyakinkan diriku sendiri untuk melupakanmu dan segera mencari penggantimu.

Semoga kamu tahu, aku berjuang, setiap hari melupakanmu. Aku memaksakan diriku untuk membencimu, setiap hari, ketika kamu bersama kekasih barumu. Aku berusaha keras, setiap hari, menerima semuanya.

Kamu tahu rasanya jadi aku yang selalu sakit melihatmu dengan dia?
Bisakah kamu bayangkan menjadi aku yang selalu menahan air matanya agar tetap terlihat baik baik saja?

Kamu tak tahu, kamu tak bisa. Karena kamu bukan perasa.


Monday, May 11, 2015

Dear, kamu yang selalu terlihat jauh

May, 11st 2015

Dear, kamu yang kumiliki sejak 217 hari yang lalu :)

Sebelum aku menulis post ini, ada banyak hal yang begitu menganggu pikiranku.
Tentang aku yang sepertinya tak begitu berarti buat kamu.
Aku tak menuntutmu untuk mengabariku setiap saat, mengajakku bicara setiap saat, memperhatikanku setiap saat.

Mungkin cuekku takkan berpengaruh padamu, aku tau banyak perempuan di luar sana yang siap menghibur kamu.

Mungkin juga marahku terlalu mengusikmu hingga kamu selalu mengancamku bahwa kamu akan meninggalkanku.

Aku tahu, aku perempuan yang tak berarti dimata kamu, terlalu wah jika mendapat perhatian khusus dari kamu.

Aku apa sih, cuma seorang dian yang sering menangis ketika kamu berulang kali pergi, yang selalu merasa bodoh melihatmu bisa have fun saat aku ngambek, yang marahnya selalu dianggap sampah.

Aku punya kesabaran dear, aku yang saat ini masih mencoba bertahan...
Aku berubah? Mungkin kamu tak pernah sadar seberapa besar perubahanku. Toh yang kamu liat dari aku, apa sih?

Yours.

Wednesday, March 25, 2015

I Met You in 16th

Hei kamu,
Aku harap kamu orang pertama yang membaca tulisanku ini.
Pertama kalinya kita bertemu, aku sama sekali tak peduli tentang kamu. Yang aku perhatikan adalah kostum Masamune Date-mu yang berwarna biru! Damn, I love blue. Haha. Waktu itu kamu masih lebih pendek dari aku, wajahmu juga lucu, ciri khas anak SMP, kalau aku lihat fotomu waktu itu, rasanya pengen ... yah uyel uyel pipimu~~ Tapi, siapa sangka ya, muka polosmu itu ternyata muka seorang playboy. Aku bersyukur tak tertarik atau lebih mengenalmu saat itu.

Pertemuan kedua kita yang membuatku bersyukur menjadi seorang seller. Seperti pertemuan pertama, aku tak tertarik sedikit pun sama kamu. Toh aku juga sedang bersama orang lain-seperti halnya dipertemuan sebelumnya-. Dan hal yang membekas di pikiranku, kamu terlihat jauh lebih tua dariku. Wajahmu menipu, dear.

Pertemuan ketiga kita, pertemuan yang kita rencanakan, photses Kotori Hanayo. Aku membuatmu menunggu 2 jam, aku minta maaf :'D
Aku tak begitu ingat dengan jelas, bagaimana kita merencanakan ini, semua mengalir begitu saja. Kemudian setelah itu aku mulai tertarik denganmu. Yaaaaa~ sikap kamu yang enak diajak ngobrol,pendengar yang baik disaat aku curhat panjang lebar bahkan ketika kita belum saling lama kenal.

Aku tak berharap banyak.
Apalagi saat aku tahu kamu masih ada rasa sama orang lain, masih terikat dengan orang lain.
Aku memang tak berharap banyak :)

Tapi kamu, dengan bunga mawar putih yang masih aku simpan sampai sekarang, dengan aneh mencoba mengajakku pacaran. Meh, aku tertawa!

Seorang playboy seperti kamu tidak bisa menyatakan perasaan? Astaga! Aku pikir aku sedang dipermainkan saat itu.

Tapi. Kamu bilang bahwa itu pertama kalinya kamu nembak cewek secara langsung........ God! I felt so something!

Pada awalnya memang susah untuk  menyakinkan diri kita masing masing untuk saling percaya.
Aku yang cemburuan. Dan kamu yang pesimis.
Awalnya, kita sering bertengkar memang. Awalnya, kita terlalu sering menyerah.

Aku hampir setiap hari menangis, tapi aku tersenyum juga disaat waktu yang hampir berdekatan. Kata temanku, aku ini bodoh :)

Ya aku bodoh, aku yakin kita akan saling mengerti.

Dan nyatanya begitu.

Dulu aku berpikir bahwa aku akan bahagia jika kamu menjadi romantis.
Nyatanya, ketika ada yang lebih romantis daripada kamu, aku lebih nyaman sama kamu yang tak tergila gila dengan panggilan sayang. Aku nyaman ketika aku bebas memanggilmu apa saja. >w<

Dulu aku berpikir, cowok yang selalu peka itu pasti membuatku nyaman. Nyatanya, aku malah risih. Memang menyebalkan sih, ketika kamu gak peka sama apa yang aku mau.......... tapi entah mengapa aku mulai biasa saja dengan itu.

Aku suka kamu.
Aku suka ketika kamu memelukku, itu nyaman sekali❤
Aku suka ketika kamu menepuk pelan kepalaku, mengelus rambutku, diaitu aku merasa kamu juga menyayangiku^^
Aku juga suka saat aku bercerita, dan aku bersandar di dadamu❤
Aku sayang kamu, dan aku sadar kamu bener bener nerima aku apa adanya, disaat orang lain nuntut ini itu, haha.

Satu lagi,
"ketika berumur 16th, 80% orang sudah menemukan orang yang akan dinikahinya."

Aku jadian sama kamu saat aku berumur 16th, aku harap aku sudah bertemu calonku ya, dan itu kamu.

With love,

Yours❤

 
Sayuki Yuno ☮ Blogger Template by Ipietoon Blogger Template