Coklat
Valentine yang Terakhir
Detective Conan © Aoyama Gosho
Coklat Valentine yang Terakhir © Yura
uname twitter: @MiwakoSatou_
uname FFn: YuraKudoKiddo
Genre: Romance, Hurt
Rating: T (ambil aman aja)
Pairing: Saguru (?), dan ada
ShinRan, HeiKazu, serta KaiAoko secara implisit.
Warning: OOC, alur maju mundur
ga jelas, gaje, dan typo
Summary: Ran, Kazuha, dan Aoko
janjian untuk membuat coklat valentine yang akan diberikan untuk Shinichi,
Heiji, dan Kaito. Bagaimana nasib Saguru? Apakah di hari kasih sayang ini dia
bahkan tidak bisa merasakan sedikit kasih sayang dari seseorang? Fict Valentine
for Saguru ^^
--©©©--
Kantor Detective Swasta Mouri, 14
Februari 13.00 WS (Waktu Setempat)
Tampak tiga orang gadis di dapur rumah Ran, sedang membuat sesuatu sambil
bergosip.
”Nah, Ran-chan jadi kapan kau menyerahkannya?” Tanya Kazuha dengan
senyuman menyelidik.
”Eh, tentu saja hari ini. Tapi tadi Shinichi bilang dia sibuk sampai
nanti malam.” Gumam Ran sedikit sedih.
”Kalau memang Kudo-kun sibuk, kenapa kau tidak menyerahkannya besok saja,
Ran-san?” kali ini Aoko yang bertanya.
”Eh, tidak bisa begitu Aoko-san. Sebab hadiah valentine kalau diberikan
sudah lewat dari harinya, perasaan kita bisa tidak tersampaikan.” kata Ran
sambil tersenyum.
Kazuha dan Aoko tertegun mendengar perkataan Ran, dan Kazuha pun berkata
”Kalau begitu, mau nggak mau aku akan menyerahkannya pada Heiji hari ini! Kau
juga ya Aoko-san?” Kazuha bertanya pada Aoko.
”Eh, baiklah ... Apapun yang terjadi aku pasti akan menyerahkan pada si
bakaito itu hari ini!” Kata Aoko berapi-api (?)
Ran tersenyum melihat kedua sahabatnya itu.
Hari ini mereka bertiga berkumpul di rumah Ran, untuk membuat coklat. Ya,
kerena hari ini adalah hari special yang dinanti tiap perempuan, Hari
Valentine. Hari dimana seorang gadis menyatakan perasaannya pada seorang pria
dalam bentuk coklat atau kue. Hari valentine adalah hari yang istimewa, karena
seorang perempuan mendapat keberanian cinta lewat coklat. Sebenarnya mereka
bisa saja membeli coklat yang sudah jadi yang banyak dijual di toko-toko. Tapi
mereka ingin membuat sendiri. Menurut mereka, perasaan mereka bisa lebih
tersampaikan bila mereka membuat coklat itu dengan tangan mereka sendiri. Dan
malam ini mereka bertiga sudah punya rencana untuk menyerahkan coklat itu ke
masing-masing orang yang mereka suka.
--©©©--
Beika Park, 19.00 WS
Empat orang tampan nan jenius itu sedang berkumpul bersama. Mereka tampak
sedang membahas sesuatu yang amat serius.
”Jadi, mereka menantang kita?” Kaito membuka suara.
”Tampaknya begitu, Kaito-kun.” Saguru menanggapi Kaito sementara Shinichi
masih tampak memikirkan sesuatu.
Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh dering ponsel Heiji. Heiji yang sedang
serius berpikir tampak terkejut dan sedikit kesal dengan pengganggu yang
meneleponnya itu.
”Moshi-Mos …” Heiji mengangkat teleponnya.
“Kau ini di mana Heiji? Kau lupa ya tujuan kita ke Tokyo hari ini, hah?
Cepat kemari atau ku adukan pada ibumu!” Teriakan Kazuha terdengar.
”Ah Kazuha tapi urusanku belum selesai …” Nada bicara Heiji terputus
tiba-tiba.
”Begitu! Jadi kau tidak memperdulikan aku ya?” Kazuha mulai menangis.
”Hei, ada apa denganmu Kazuha? Baiklah, tunggu aku di tempat perjanjian kita. Aku akan segera ke sana”
”Hei, ada apa denganmu Kazuha? Baiklah, tunggu aku di tempat perjanjian kita. Aku akan segera ke sana”
Heiji pun berpamitan dengan Shinichi, Kaito, dan Saguru dan segera pergi
ke tempat Kazuha. Shinichi tampak memikirkan sesuatu.
”Ada apa tantei-kun?” Tanya Kaito pada Shinichi.
”Hmm, sepertinya aku melupakan sesuatu. Sekarang tanggal berapa, sih?
Karena daritadi Ran terus-terusan mengirim email padaku hanya untuk bilang
‘Jangan lupa kalau hari ini aku ingin bertemu denganmu. Kalau kau sampai lupa
akan kupatahkan tulangmu, Tuan Detektif! ^^’ ” Tanya Shinichi pada mereka
berdua.
”Tanggal 14 Februari, Kudo-kun … ” Saguru menjawab.
”Eh? Yang benar Saguru?” Kaito terbelalak dan segera melesat pergi
meninggalkan mereka berdua yang masih kebingungan.
”Hmm, begitu rupanya. Sekarang aku mengerti. Nah, Kudo-kun bukankah
sebaiknya kau juga segera pergi menemui pacarmu yang sedang menunggumu.” Saguru
berkata pada Shinichi.
”Dia bukan pacarku!!!” Shinichi blushing ”Dan apa maksudmu dengan
‘sekarang aku mengerti’ Saguru?” Shinichi bertanya pada Saguru.
”Tanggal 14 Februari atau yang biasa disebut orang sebagai Hari Kasih
Sayang. Hari dimana seorang wanita akan menyatakan perasaannya pada pria yang
disukainya, Kudo-kun … ” Saguru menjawab pertanyaan Shinichi.
Shinichi hanya tertegun, sampai dia tidak menyadari kehadiran seorang
gadis di belakangnya.
”Ahh, konbanwa Ran-san!” Saguru menyadari kehadiran Ran. ”Nah, Kudo-kun
aku pergi dulu. Selamat bersenang-senang untuk kalian berdua … ” Kata Saguru
seraya pergi meninggalkan mereka berdua.
--©©©--
Saguru berjalan tak tentu arah. Dia tidak ingin pulang, ini masih sore
menurutnya. Tapi dia bingung kemana dia harus menghabiskan malam.
’Seharusnya aku tak keluar hari
ini. Bodohnya aku’ maki Saguru dalam hati.
Saguru akhirnya duduk di sebuah bangku di Taman Beika. Dia merenungi
kejadian yang barusaja terlintas dibenaknya. Sesaat setelah tadi dia
meninggalkan Shinichi dan Ran berdua dia segera berjalan tak tentu arah. Namun,
dia malah bertemu dengan Heiji dan Kazuha saat mendengar pertengkaran mereka.
Saguru berdiri di balik pohon besar di dekat mereka dan mendengarkan mereka.
”Kau menyuruhku ke sini hanya untuk memberikan benda ini?” kata Heiji
sambil marah-marah.
”Apa maksudmu benda? Aku sudah susah payah membuatnya tau!!” Kazuha tak
mau kalah.
”Aku tidak pernah menyuruhmu untuk membuatnya kan? Lagipula aku ini tidak
suka …” Heiji masih marah-marah saat ucapannya terpotong oleh perkataan Kazuha.
”Ku mohon terimalah ini Heiji, ini adalah tanda perasaanku padamu!”
Kazuha menyerahkan coklatnya sambil tertunduk untuk menyembunyikan semburat
merah di wajahnya.
Heiji blushing. ”Ya-Yah baiklah, kau juga terlanjur membuatnya. Bisa
sayang kalo tidak dimakan. Jadi …” kata Heiji sembari mengambil coklat di
tangan Kazuha ”Akan ku pastikan aku
menghabiskannya … ” ucap Heiji sambil tersenyum pada Kazuha. “Dan akan ku
pastikan aku membalasmu di White Day nanti … ” Heiji tersenyum kepada Kazuha.
Ucapan Heiji langsung membuat muka Kazuha memerah.
“Terimakasih Heiji … ” ucap Kazuha sambil menangis.
Heiji hanya tersenyum sambil membelai Kazuha yang bersandar di bahunya.
Saguru hanya tersenyum dan meninggalkan mereka. Saat Saguru sampai di
sekitar air mancur taman dia melihat dua orang yang tidak asing baginya, Kaito
dan Aoko.
Kali ini Saguru menunduk dan bersembunyi di balik rerumputan.
”Kau ingin memberiku coklat kan, Ahoko?” Tanya Kaito dengan muka jahil ke
Aoko.
”Kau jangan mimpi Bakaito!!” jawab Aoko sembari menjulurkan lidahnya.
Namun, Kaito berhasil mengambil kotak berpita manis di dalam tas Aoko
dengan bakatnya sebagai Kaito Kid. ”Lalu ini apa, Ahoko-chan?” tanya Kaito
jahil sambil mulai membuka kotak itu.
”Ah Bakaitooooo … !!! Jangan sembarangan memakannya!!! Itu untuk orang yang
aku suka …” ucapan Aoko terhenti seketika saat Kaito tiba-tiba menciumnya.
Ciuman singkat yang hanya berlangsung lima detik itu berhasil membuat muka
keduanya semerah kepiting rebus. Keduanya terjebak dalam keheningan sesaat dan
Kaito berinisiatif untuk memecah keheningan itu lebih dulu.
”Terimakasih Aoko! Terimakasih untuk coklatmu … Dan terimakasih untuk
perasaanmu!” kata Kaito sambil memakan coklat Aoko.
”Rasanya enak sekali.” Kaito tersenyum pada Aoko ”Saat White Day nanti,
giliranku yang akan membalasnya, jadi ... Tunggu aku!!” Kaito menatap wajah
Aoko sambil tersenyum.
Aoko hanya tersipu menanggapi perkataan Kaito dan kemudian dia mengangguk
sambil tersenyum pada Kaito.
Saguru yang melihat kejadian ini lagi-lagi hanya bisa tersenyum dan
kembali melanjutkan perjalanannya.
Karena berjalan tak tentu arah, tanpa Saguru sadari dia kembali ke tempat
Shinichi dan Ran berada.
“Kau mau berjanji kau tak akan meninggalkanku lagi, Shin?” Ran menatap
mata Shinichi teduh dan dalam. Menunjukkan harapan agar Shinichi selalu ada di
sampingnya dan tak akan meninggalkannya.
“Tentu saja Ran!!” Shinichi balas menatap Ran. “Kau dengar! Aku berjanji
tak akan meninggalkanmu lagi. Maaf karena aku selalu membuatmu menunggu … “
ucap Shinichi sedikit sedih.
Ran memberikan coklat yang sudah dibuatnya ke Shinichi yang berhasil
mengembalikan senyum Shinichi.
“Ran … “ Shinichi membawa Ran ke dalam pelukannya. Ran membalas pelukan
hangat Shinichi. “Terimakasih, Ran … ”
Lagi-lagi Saguru harus melihat pemandangan yang sangat menyakitkan
hatinya. Saguru memaksakan diri untuk tersenyum, walaupun sebenarnya ia merasa
sakit. Sakit sekali. Saguru tidak tahan lagi. Dia pun menjauh dari mereka.
Saguru merasa ditinggalkan dan sendiri.
Terkadang dia bertanya-tanya, kapan dia bisa seperti tiga orang
sahabatnya itu? Kapan dia bisa merasakan kasih sayang dari seorang wanita yang
dengan tulus menyayanginya?
Dia iri pada sahabat-sahabatnya. Mereka bertiga punya tiga orang wanita
yang menyayangi mereka.
Dia ingin seperti mereka. Dia ingin bisa mendapatkan coklat dari wanita
yang menyayanginya, walau dia tau itu hal yang mustahil.
Tanpa sadar Saguru tertidur di bangku taman itu. Saat waktu hampir
menunjukkan tengah malam Saguru terbangun dan menemukan sebuah kotak kecil yang
dibungkus dengan kertas kado serta pita yang cantik. Dan di atasnya ada tulisan
‘Untuk Saguru. Terimalah hadiah ini sebagai ungkapan perasaanku untukmu’
Saguru membuka kado itu. Dan melihat isinya, ternyata sebuah coklat
berbentuk hati. Saguru memakannya sendiri ditengah malam itu. Namun, dia
bahagia. Setidaknya dia tau kalau di dunia ini masih ada seseorang yang
menyayanginya.
”Terimakasih coklatnya. Ini enak.” Saguru menghabiskan coklatnya dengan
senyum bahagia.
--©©©--
OMAKE:
Di bangku tempat Saguru tertidur ada seseorang yang diam-diam meletakkan
coklat di sampingnya.
”Nona Akako ayo cepat. Ayah Anda sudah menunggu!”
”Ya!” Akako meletakkan coklat itu di samping Saguru dan segera pergi dari
tempat itu.
Kalo kamu suka fanfic ini bisa vote dengan cara :
1. Tulis di Shoutbox nomer urut fanfic dengan hastag #FFNContest
2. Mention ke @DCONAN_4869 nomer urut fanficnya dengan hastag #FFNContest
0 comments:
Post a Comment